Nyeri Leher

Gejala

1. Sakit

Nyeri leher yang disebabkan oleh kelainan tulang belakang servikal (leher) merupakan masalah yang sangat umum dijumpai pada orang dewasa. Tulang belakang servikal terdiri dari banyak struktur yang berbeda antara lain yaitu otot, tulang, ligamen dan sendi. Masing-masing dari struktur ini memiliki ujung-ujung saraf yang bila terdapat gangguan akan memberikan sinyal berupa rasa nyeri. Bagian-bagian yang berbeda-beda dari tulang belakang servikal dalam kondisi normal tersusun seimbang dan tahan terhadap semua gerakan, tekanan, dan tegangan dari tubuh. Namun demikian, bila bagian-bagian tersebut mengalami cedera atau mulai “aus”, leher Anda akan menjadi sakit dan sangat tidak nyaman.

Diskus (bantalan) yang berfungsi sebagai peredam kejut antara masing-masing ruas tulang belakang servikal menjadi aus seiring dengan bertambahnya usia. Dengan terjadinya keausan pada diskus tersebut, strukturnya berubah, antara lain yaitu ketebalannya berkurang, terjadi herniasi (isi dari diskus tersebut keluar) dan menjadi kurang lentur.  Penyebab nyeri leher dan kelainan tulang belakang servikal yang paling umum antara lain yaitu arthritis, cedera dan trauma. Pada beberapa situasi, nyeri leher juga bisa menjadi tanda peringatan adanya kelainan yang lebih serius seperti kompresi korda spinalis, tumor atau infeksi tulang belakang.

Setiap pasien yang menderita nyeri leher, bahu, kepala atau lengan sebaiknya diperiksa oleh dokter untuk menentukan dari mana nyeri tersebut berasal dan apa penyebab dari nyeri tersebut. Jaringan yang terlibat dalam proses terjadinya nyeri tersebut harus diidentifikasi, dan bagaimana jaringan tersebut teriritasi harus dimengerti. Riwayat nyeri dan aktivitas yang mungkin memicu nyeri tersebut juga merupakan faktor yang penting dalam diagnosis dan tata laksana. Gangguan gerakan pada setiap bagian dari tulang belakang servikal bisa menjadi sumber dari nyeri, rasa tidak nyaman serta ketidakberdayaan (disabilitas).

2. Rasa kebas (kesemutan)

Rasa kebas biasanya disebabkan oleh apa yang dikenal sebagai “saraf terjepit”.  Jepitan pada saraf ini menyebabkan aliran nutrisi ke dalam saraf tersebut melambat dan lama kelamaan dapat menyebabkan hilangnya kemampuan saraf tersebut untuk menghantarkan aliran listrik dan saraf tersebut pada akhirnya akan mati. Kulit bisa terasa kebas atau otot yang dipersarafi oleh saraf tersebut tidak bisa berfungsi secara normal.

Penyebab yang umum dari rasa kebas pada lengan atau tungkai disertai dengan nyeri pada leher adalah herniasi diskus yang menjepit saraf yang keluar dari kolumna spinalis. Ketika lapisan luar dari diskus (anulus) mengalami robekan, inti (nukleus) yang berada di dalam bisa terdorong keluar dan menekan saraf spinal. Penyebab yang lain dari rasa kebas adalah adanya osteofit (tonjolan tulang) di sekitar akar saraf. Hal ini biasanya terjadi di dalam foramen- sebuah lubang atau bukaan pada tulang belakang servikal dimana akar saraf keluar dari tulang belakang dan berjalan menuju lengan. Jika tonjolan tulang ini cukup besar, sangat mungkin terjadi gesekan pada akar saraf dan menyebabkan iritasi. Hal ini menimbulkan gejala yang sama dengan herniasi diskus. Iritasi menyebabkan nyeri menjalar ke lengan, rasa kebas pada daerah dimana saraf tersebut memberikan sensasi dan kelemahan pada otot yang dipersarafi oleh saraf tersebut.

neck pain
Figure 1

Stenosis spinal atau penyempitan dari kanalis spinalis merupakan gangguan lain yang bisa menyebabkan rasa kebas. Tonjolan tulang dan perubahan arthritis bisa membuat ruang yang tersedia untuk saraf spinal, di dalam kanalis spinalis, menjadi lebih kecil. Tonjolan tulang tersebut bisa mulai menekan saraf spinal dan/atau akar saraf menyebabkan rasa kebas.

3. Kelemahan

Kelemahan bukan merupakan gejala yang umum dari kelainan tulang belakang servikal, tetapi bila dijumpai, hal ini mengisyaratkan adanya kompresi saraf yang lebih parah. Pasien bisa mengalami ketidakmampuan untuk menyeimbangkan kepala, kelemahan pada lengan, kelemahan untuk menggenggam, menjatuhkan barang-barang dari satu atau kedua tangan atau kesulitan untuk menulis. Jika beberapa atau semua saraf yang mempersarafi satu otot tertentu terlibat, atrofi otot akan tampak jelas. Gejala dari kelemahan dapat disebabkan baik oleh nyeri pada otot yang mencoba untuk bergerak atau oleh kerusakan pada saraf yang mensuplai otot tersebut, sampai pada kondisi dimana otot tersebut tidak bisa berfungsi sama sekali.

Salah satu alasan yang lebih mengkhawatirkan yang membuat seseorang terkendala dalam berjalan atau pola berjalan yang tidak benar dan gangguan keseimbangan adalah penekanan korda spinal oleh tonjolan tulang. Kondisi ini dinamakan mielopati, dimana seluruh korda spinal terlibat. Mielopati bisa sulit dideteksi karena biasanya terjadi secara bertahap dan juga terjadi pada orang yang lebih tua yang mungkin menganggap gejala tersebut sebagai suatu proses penuaan. Banyak orang yang mengalami mielopati mulai merasakan kesulitan dengan hal-hal yang membutuhkan koordinasi seperti berjalan naik dan turun tangga, menulis atau mengancing baju.

Mencari Spesialis Ortopedi Leher Terpercaya?

Perawatan Medis Cepat, Biaya Transparan

Buat janji untuk perawatan komprehensif untuk masalah sendi Anda!