Kapan mempertimbangan pembedahan
Jika pasien memiliki kelainan struktural yang jelas (pada foto ronsen dan MRI), atau mereka tidak merasakan adanya perbaikan setelah paling tidak 12 minggu terapi dan medikasi, maka operasi merupakan pilihan. Tidak adanya perbaikan mengisyaratkan adanya nyeri yang terus menerus, ketidakmampuan untuk mengurangi dosis obat penghilang rasa sakit, dan gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Pada beberapa kasus, terdapat masalah saraf yang jelas, seperti rasa kebas dan/atau kelemahan yang membuat pembedahan menjadi satu-satunya pilihan.
Jika pasien mau mencoba dan menghindari operasi kedua di masa mendatang, kemungkinan tindakan pencegahan yang paling efektif adalah menghindari merokok. Sebaliknya, diet yang sehat dan olahraga mungkin merupakan pencegahan yang terbaik. Merokok cerutu juga mempengaruhi proses fusi tulang belakang setelah operasi. Kegagalan fusi (pseudoarthrosis) jelas lebih tinggi pada orang yang merokok cerutu.
Kabar baik mengenai operasi tulang belakang servikal adalah bahwa tindakan ini pada umumnya berhasil, nyeri setelah operasi yang minimal, dan periode penyembuhan relatif singkat. Jelas sekali kebanyakan orang sangat menghindari operasi jika bisa dan jika masih memungkinkan untuk di tata laksana secara non operatif. Tetapi sering kali, jika kita tidak dapat menanganinya secara konservatif, dan pasien masih menderita nyeri, disabilitas dan keterbatasan aktivitas, maka operasi tulang belakang servikal dapat memberikan perbaikan gejala yang relatif cepat dan berhasil.
Suntikan
Prosedur ini dapat mengurangi nyeri leher dan/atau lengan dengan mengurangi inflamasi (pembengkakan dan iritasi). Suntikan juga dapat membantu spesialis tulang belakang untuk mendiagnosis sumber dari nyeri tersebut dengan membuat kebas daerah-daerah tertentu dari leher Anda. Suntikan dapat dilakukan dekat dengan saraf (blok akar saraf yang selektif) dan/atau sendi-sendi dari leher (blok sendi faset) dengan menggunakan campuran steroid dan obat bius lokal. Suntikan dapat juga diberikan ke dalam sendi tulang belakang servikal yang terlibat ,dan sebagai ganti dari suntikan steroid dan obat bius lokal, energi radiofrekuensi (nukleoplasti) diaplikasikan ke dalam diskus, memberikan semacam dekompresi agar tonjolan diskus tersebut dapat berkurang.
Suntikan spinal tidak akan menghilangkan semua nyeri leher dan/atau lengan. Tetapi suntikan tersebut dapat mengurangi rasa nyeri dan menghentikan siklus nyeri tersebut. Beberapa orang mungkin lebih merasakan efek suntikan tersebut dalam mengurangi rasa sakit dibandingkan dengan orang-orang lainnya. Dan beberapa orang mungkin membutuhkan lebih dari satu suntikan untuk bebas dari rasa nyeri.
Blok saraf selektif dapat melokalisir sumber nyeri tersebut sebagaimana blok itu membuat kebas saraf-saraf tertentu. Bila Anda merasa tidak sakit setelah diblok, berarti daerah tersebut adalah sumber rasa nyerinya. Bila Anda tetap merasa sakit, berarti sumber nyeri mungkin berasal dari tempat lain. Atau mungkin juga bukan inflamasi yang menjadi penyebab rasa sakit tersebut. Hasil suntikan juga bisa digunakan untuk membantu merencanakan operasi pada leher bila diperlukan.
Operasi Leher
Peluang terbaik untuk hasil operasi yang berhasil adalah ketika masalah di leher Anda yang menyebabkan nyeri jelas diketahui. Sebagai contoh, jika hasil MRI menunjukkan herniasi diskus servikal yang mendorong saraf yang spesifik dan pemeriksaan fisik mengkonfirmasi hal ini, maka Anda bisa merasakan keuntungan dari operasi pengangkatan diskus dan dekompresi dari saraf yang terjepit tersebut. Jika nyeri yang Anda rasakan tersebar di seluruh leher dan perubahan pada MRI atau foto ronsen tidak jelas, maka dianjurkan untuk melanjutkan pengobatan non operatif dari pada operasi. Pada kebanyakan kasus, operasi yang direncanakan dengan matang dengan indikasi yang benar akan memberikan Anda perbaikan gejala yang signifikan.
Diskektomi servikal anterior dengan fusi
Diskektomi servikal anterior dengan fusi merupakan operasi yang dilakukan pada bagian depan dari leher untuk mengurangi tekanan pada satu atau lebih akar saraf, atau pada korda spinal. Istilah ini berasal dari kata anterior (depan), servikal (leher) dan fusi (menyatukan ruas tulang belakang dengan tulang cangkok).
Ketika diskus intervertebralis pecah (ruptur) pada daerah tulang belakang leher, terjadi penekanan pada satu atau lebih akar saraf (sering disebut kompresi akar saraf) atau pada korda spinal, menyebabkan nyeri dan gejala lainnya pada leher, lengan dan bahkan tungkai. Pada operasi ini, ahli bedah mencapai tulang belakang servikal tersebut melalui sayatan kecil pada bagian depan dari leher. Setelah otot dari tulang belakang dikuak, diskus intervertebralis di buang dan tulang cangkok diletakkan di antara dua ruas tulang belakang. Dengan berjalannya waktu, tulang cangkok ini akan menciptakan fusi antara dua ruas tulang belakang.
Sebuah plate (lempengan besi) kecil digunakan untuk menstabilkan tulang belakang servikal segera setelah operasi, dan juga untuk mengurangi peluang tulang cangkok itu untuk terlepas atau bergerak dari posisinya semula sebagaimana yang diletakkan oleh ahli bedah pada awalnya. Sekarang ini, penyangga leher dipakai untuk jangka waktu yang lebih singkat setelah operasi dibandingkan dengan pada masa lampau dikarenakan oleh penggunaan plate.
Korpektomi servikal anterior
Korpektomi servikal merupakan operasi untuk membuang bagian dari tulang belakang dan diskus intervertebralis sekitarnya untuk dekompresi dari korda spinal servikal dan saraf spinal. Pada beberapa pasien, kanalis spinalis servikal bisa menjadi sempit oleh tonjolan tulang yang muncul dari bagian belakang dari korpus vertebra atau ligamen di belakang korpus vertebra. Pada situasi ini, perlu dilakukan pengangkatan satu atau lebih korpus vertebra dan diskusnya yang di atas dan di bawah untuk mencapai dekompresi yang adekuat dari korda spinal dan/atau akar saraf. Tulang cangkok dengan plate dan sekrup digunakan untuk merekonstruksi tulang belakang dan memberikan stabilitas.
Diskektomi servikal anterior dan penggantian diskus buatan
Penggantian diskus prostesis buatan merupakan perkembangan terkini dari operasi pada leher dan merupakan alternatif yang baik untuk diskektomi anterior dan fusi. Keuntungan dari metode ini terletak pada kemampuannya untuk menyerupai mekanika diskus yang normal pada daerah yang dilakukan penggantian. Hal ini bisa mengurangi stres yang mana pada teknik operasi lain stres tersebut ditransmisikan ke level spinal yang terdekat, seperti pada diskektomi servikal dan fusi.
Kebanyakan prosedur tersebut serupa dengan prosedur diskektomi servikal anterior dan fusi, dengan pengecualian pada metode yang digunakan untuk mengisi ruang yang kosong setelah pengangkatan diskus dilakukan. Sebagai ganti tulang cangkok yang difiksasi dengan plate dan skrup (fusi), sendi buatan yang terdiri dari lempengan berbahan titanium dengan sendi plastik di antaranya diletakkan dan diamankan posisinya pada celah diskus.
Dekompresi posterior (laminektomi dan laminoplasti)
Kadang-kadang, ahli bedah tulang belakang bisa merekomendasikan operasi dari bagian belakang leher (posterior). Hal ini biasanya diindikasikan pada pasien dengan kompresi akar saraf dan korda spinal pada banyak level. Tujuan dari melakukan operasi melalui bagian belakang leher adalah untuk meningkatkan ruang yang tersedia untuk saraf dan korda spinal. Hal ini bisa dilakukan dengan laminektomi, dimana tulang (lamina) yang melindungi korda spinal dibuang. Kadang-kadang ahli bedah tersebut juga bisa memilih untuk menstabilkan daerah yang dilakukan dekompresi tersebut dengan meletakkan sekrup berbahan titanium pada bagian belakang leher (fusi).
Laminoplasti merupakan alternatif lain untuk laminektomi, dan tindakan ini direkomendasikan ketika terdapat bukti penyempitan kanalis spinalis pada banyak level. Salah satu syarat untuk melakukan tindakan ini adalah bahwa tulang belakang tidak boleh bengkok atau kifosis, bila tidak kompresi saraf akan tetap terjadi setelah operasi. Operasi ini dilakukan dari belakang leher, setelah memposisikan pasien dalam posisi telungkup (wajah menghadap ke bawah). Prosedur ini, secara sederhana, menciptakan ruang yang lebih luas untuk korda spinal dengan menciptakan dan membuka pintu perangkap (trap door) pada lamina dari tulang belakang. Perbedaannya dengan laminektomi adalah bahwa lamina atau tulang pada leher bagian belakang dipertahankan daripada dibuang, karena itu mengurangi kebutuhan untuk fusi. Sekarang ini, kami mempunyai metode yang lebih baru untuk mengamankan lamina yang dibuka tersebut dengan menggunakan plate dan sekrup mini, yang tidak melintang sepanjang sendi tulang belakang dari leher, karena itu mobilitas dari leher bisa dipertahankan.
Foraminotomi posterior
Foraminotomi servikal merupakan operasi untuk memperluas ruang tempat akar saraf spinal keluar dari kanalis spinalis servikal untuk meredakan gejala “saraf terjepit”.
Tindakan ini sering dilakukan pada saat yang bersamaan ketika ahli bedah tulang belakang melakukan laminektomi atau laminoplasti. Tindakan ini jarang dilakukan secara terpisah.
Mencari Spesialis Ortopedi Leher Terpercaya?
Perawatan Medis Cepat, Biaya Transparan
Buat janji untuk perawatan komprehensif untuk masalah sendi Anda!