Diagnosa
Skoliosis yang ringan bisa dideteksi selama pemeriksaan fisik rutin. Biasanya dokter akan curiga adanya skoliosis ketika seorang anak memiliki bahu yang tampaknya lebih tinggi pada satu sisi atau ketika baju yang dipakai tampaknya tidak rapi atau kurang “pas”. Pada kebanyakan kasus, dokter akan bisa mendiagnosa skoliosis berdasarkan pada tes yang sederhana, yaitu tes membungkuk ke depan.
Dokter akan memeriksa ketinggian bahu dan lempeng tulang bahu dan lengkungan tulang iga sebagaimana anak atau remaja tersebut secara perlahan membungkuk ke depan. Adanya kemiringan bahu yang jelas biasanya merupakan tanda skoliosis. Tulang iga bisa melengkung secara berbeda dari satu sisi ke sisi lainnya. Foto ronsen tidak selamanya perlu dilakukan tetapi bisa digunakan untuk menentukan keparahan dari lengkungan tulang belakang.
Begitu skoliosis dicurigai,pemeriksaan diagnostik seperti foto ronsen bisa dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosa tersebut. Foto ronsen biasanya meliputi keseluruhan tulang belakang, tulang pelvis dan sendi panggul pada posisi berdiri. Lengkungan biasanya diukur dalam derajat. Pada umumnya, lengkungan dikatakan signifikan bila lebih besar dari 25 sampai 30 derajat. Lengkungan yang melebihi 45 sampai 50 derajat termasuk ke dalam kondisi yang berat.
Terkadang, spesialis tulang belakang bisa meminta pemeriksaan computed tomography (CT) scan, terutama bila adanya tulang yang memiliki bentuk yang tidak normal pada tulang belakang. Kondisi seperti ini biasanya dijumpai pada skoliosis kongenital dimana satu atau lebih tulang belakang memiliki bentuk seperti segitia (hemivertebra).Pemeriksaan Magnetic resonance imaging (MRI) dari tulang belakang juga perlu dilakukan bila skoliosis tersebut tidak termasuk ke dalam skoliosis yang khas (yaitu skoliosis pada anak perempuan remaja, dengan lengkungan skoliosis ke arah kanan pada punggung bagian tengah). Alasan untuk dilakukannya pemeriksaan MRI adalah untuk memastikan tidak adanya masalah pada korda spinal atau otak yang mempersulit skoliosis tersebut.
Pilihan tata laksana untuk skoliosis
Tata laksana skoliosis bergantung pada lengkungan, usia dan faktor-faktor lainnya. Jika lengkungan tersebut perlu dikoreksi, pemakaian brace biasanya merupakan pilihan pertama. Namun demikian, banyak orang yang menderita skoliosis yang berat sehingga operasi menjadi pilihan pertama. Sekarang ini operasi lebih mudah dilakukan karena adanya teknologi yang lebih canggih dalam hal instrumentasi tulang belakang serta pemantauan saraf selama operasi dan bisa memberikan Anda keleluasaan untuk kembali beraktivitas secara normal.
Tata laksana skoliosis bergantung pada keparahan lengkungan (dari samping ke samping) dari tulang belakang, serta faktor-faktor lainnya seperti usia dan kondisi fisik. Tata laksana non operatif, seperti penggunaan brace, tetap merupakan pilihan pertama dalam tata laksana kasus yang sesuai. Banyak lengkungan skoliosis yang tidak pernah lagi bertambah sampai batas yang mengharuskan operasi.
Observasi skoliosis
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menderita skoliosis, observasi bisa menjadi pilihan tata laksana yang sesuai untuk lengkungan yang kecil, lengkungan yang kecil kemungkinannya untuk menjadi parah dan lengkungan yang perjalanan penyakitnya cukup baik setelah pertumbuhan berhenti. Spesialis tulang belakang merupakan orang yang tepat untuk memberikan penjelasan dan nasehat kepada Anda mengenai hal ini.
Penggunaan brace skoliosis
Jika Anda memiliki lengkungan sebesar 25 sampai 40 derajat pada tulang belakang Anda, dan Anda masih dalam masa pertumbuhan, dokter Anda mungkin merekomendasikan Anda untuk memakai brace. Tujuan dari pemakaian brace ini adalan untuk menjaga lengkungan tulang belakang tidak menjadi semakin parah pada masa pertumbuhan Anda.
Untuk skoliosis progresif, brace yang dirancang tersendiri akan diperlukan untuk menjaga tulang belakang tetap lurus. Brace tersebut dibuat dengan menyangga pada panggul sampai dada/ketiak, dan harus dipakai selama 16-20 jam sehari. Brace tersebut dipakai hingga tulang berhenti bertumbuh dengan cepat, biasanya ketika remaja akan mencapai tinggi maksimal. Jenis brace yang paling umum dipakai yaitu Boston brace.
Untuk kebanyakan pasien-pasien muda, memakai brace ke sekolah akan menjadi hal yang sangat membuat frustasi dan stres. Konseling dan dukungan akan membantu anak-anak dan remaja untuk menyesuaikan dan menghadapi perasaan yang negatif. Tanpa bantuan brace (dan kadang-kadang walaupun sudah digunakan), skoliosis dapat menjadi lebih parah dan memerlukan operasi.
Pilihan alternatif selain Boston brace yaitu Dynamic Spinecor Brace. Brace ini lebih fleksibel dan terbukti lebih diterima oleh pasien-pasien. Namun demikian, tidak semua kasus skoliosis sesuai untuk jenis brace ini. Skoliosis idiopatik pada remaja merupakan kasus yang sesuai untuk penggunaan Spinecor brace. Sebaliknya, skoliosis kongenital atau neuromuskular bukan merupakan kandidat yang cocok untuk penggunaan Spinecor brace.
Fisioterapi
Fisioterapis akan bekerja sama dengan spesialis tulang belakang untuk memberikan program latihan dan terapi tambahan untuk mengatasi rasa nyeri dan ketidakseimbangan otot yang bisa berkaitan dengan skoliosis.
Fisioterapi bisa menjadi alat tambahan bagi pasien skoliosis, tetapi metode ini tidak mengesampingkan kebutuhan penggunaan brace.
Mencari Spesialis Ortopedi Punggung Terpercaya?
Perawatan Medis Cepat, Biaya Transparan
Buat janji untuk perawatan komprehensif untuk masalah sendi Anda!