Rotator Cuff Tendinitis & Perbaikan Ratator Dan Arthroscopic

Deskripsi dari Rotator Cuff

Rotator Cuff (Manset Rotator) mengacu pada sekelompok 4 otot dan tendon yang membungkus sendi bahu. Mereka muncul dari skapula (tulang belikat) dan masuk ke kepala humerus. Otot rotator cuff berfungsi untuk membantu pergerakan sendi bahu, seperti mengangkat atau memutar lengan. Ini juga memiliki fungsi sekunder untuk menjaga stabilitas sendi bahu.

Rotator cuff muscles of the shoulder.
Gambar otot rotator cuff bahu

Penyebab cedera atau kerusakan manset Rotator

Gangguan/kerusakan/cedera tendon rotator cuff dapat berkisar dari tendinitis (tendon yang tegang atau terlalu sering digunakan) hingga robekan pada seluruh bagian. Mereka berkembang karena 1 dari 2 alasan utama. Pertama, rotator cuff dapat rusak secara bertahap dari waktu ke waktu dari ‘keausan’ (biasanya pada pasien yang lebih tua). Kedua, rotator cuff dapat rusak akibat cedera traumatis seperti jatuh (biasanya pada pasien yang lebih muda).

Ketika rotator cuff rusak atau cedera, tendon supraspinatus adalah tendon pertama yang paling sering kena, meskipun tendon lain seperti tendon infraspinatus dan subscapularis dapat terlibat juga dengan penurunan yang lebih signifikan atau dalam jangka waktu yang lebih lama.

Gangguan Manset rotator atau penekanan pada struktur tendon pada dasarnya terjadi karena peradangan yang terjadi pada tendon akibat dari gangguan dari luar (benturan) oleh acromion bagian anatomis dari scapula (tulang belikat), biasanya dari aktivitas mengangkat sesuatu (lengan di atas bahu) secara berulang terutama pada atlet olahraga atau seseorang yang bekerja dengan waktu yang lama.

A torn rotator cuff tendon.
Gambar tendon rotator cuff yang robek (Gambar milik orthoinfo.aaos.org)

Extensive rotator cuff tear.
Gambar lain dari robekan rotator cuff yang lebih luas (Courtesy of orthoinfo.aaos.org)

Gejala cedera/kerusakan Rotator Cuff

Pasien dengan cedera atau degenerasi rotator cuff kebanyakan akan mengeluh nyeri di bagian depan atau samping bahu atau lengan atas. Nyeri pada bahu yang terkena biasanya akan terasa saat mengangkat lengan ke atas, atau saat berpakaian dan meraih tangan ke belakang. Pasien yang terkena biasanya akan memberitahu tentang ‘kekakuan’ dan rentang gerak bahu yang terbatas karena rasa sakit ini. Pasien mungkin juga akan merasakan rasa sakit di malam hari dengan mengalami kesulitan tidur pada sisi bahu yang terluka atau nyeri. Dengan kerusakan yang lebih signifikan, pasien mungkin juga akan mengeluhkan kelemahan dan ketidakmampuan untuk mengangkat lengan ke posisi fungsional untuk aktivitas sehari-hari.

Pada pasien usia muda atau paruh baya, rotator cuff biasanya cedera karena cedera traumatis satu kali seperti jatuh ke bahu yang cedera, sebagai akibat dari aktivitas ekstremitas atas kepala yang berulang karena olahraga (baseball, berbagai olahraga yang menggunakan racket) atau pekerjaan (melukis atau konstruksi). Pada pasien yang lebih tua, kualitas tendon rotator cuff pasien dapat menurun secara bertahap karena penuaan, dan mereka mungkin tidak mengalami cedera yang signifikan dalam robekan tendon (robek degeneratif).

Pemeriksaan fisik

Sinar X/Rontgen

Rontgen bahu biasanya akan dilakukan pada pasien yang lebih tua. Rontgen pada kelompok pasien ini berguna untuk mencari bukti adanya benjolan tulang yang tumbuh di sekitar sendi atau pada tulang (penyebab potensial dari menurunnya fungsi atau akibat adanya tekanan pada tendon), dan terdapat tanda-tanda pembengkakan dan nyeri yang sudah ada sebelumnya atau menurunnya fungsi sendi bahu.

X-ray of shoulder showing a bone spur that can compress and damage the rotator cuff tendon
Rontgen bahu menunjukkan bone spurs yang dapat menekan dan merusak tendon rotator cuff

Magnetic resonance imaging (MRI)

Pemindaian MRI adalah pilihan yang jauh lebih baik untuk menilai masalah jaringan lunak seperti robekan rotator cuff atau tendinitis. Pemindaian MRI juga memungkinkan kami untuk mengevaluasi struktur jaringan lunak bahu lainnya seperti labrum dan tulang rawan, yang dapat terluka bersamaan dengan rotator cuff, terutama dengan cedera traumatis pada bahu.

MRI scan of the shoulder showing a retracted rotator cuff tear;
Pemindaian MRI bahu menunjukkan robekan rotator cuff yang ditarik.

Perawatan Non-bedah

Untuk sebagian besar cedera rotator cuff, terutama dalam kondisi tendinitis rotator cuff atau sebagian robekan, metode awal untuk mengobati cedera ini adalah non-bedah; prosedur ini dapat memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, tetapi dengan peningkatan yang bertahap dapat berpotensi membantu pasien untuk mendapatkan kembali gerakan bebas dari rasa sakit, dan secara bertahap kembali ke aktivitas olahraga pilihan mereka dari waktu ke waktu secara bertahap.

Perawatan non-operatif melibatkan:

  1. Mengistirahatkan sendi yang cedera dan memodifikasi aktivitas yang melibatkan bahu. (membatasi aktivitas rentang di atas kepala dan menghindari olahraga yang melibatkan penggunaan limb atas
  2. Penggunaan obat anti-inflamasi dalam waktu yang singkat agar dapat menurunkan peradangan akut dan membantu menghilangkan rasa sakit pada pasien dengan eksaserbasi nyeri akut.
  3. Fisioterapi dapat mencakup pijat & pelepasan jaringan lunak, latihan peregangan, program penguatan, dan penyesuaian postur.
  4. Akan terdapat kemungkinan dalam pengunaan suntikan steroid untuk mengontrol nyeri akut atau rasa sakit yang persisten ketika tindakan pengobatan non-operatif lainnya tidak berhasil.

Perawatan Bedah

Jika pengobatan non-operatif tidak berhasil, dokter akan merekomendasikan perbaikan bedah selanjutnya. Perbaikan bedah juga akan direkomendasikan di awal untuk:

  • Robekan akut pada individu muda yang aktif.
  • robekan besar dan tarikan
  • robekan yang mengakibatkan kelemahan dan kehilangan fungsi yang signifikan.
  • robekan yang mengakibatkan rasa sakit dan kecacatan terus-menerus untuk jangka waktu yang lama.

Operasi perbaikan rotator cuff dilakukan dengan cara minimal nvasif. Dr Wee melakukan prosedur ini dengan cara lubang kunci, arthroscopic, dan merupakan prosedur operasi yang bisa dilakukan selama sehari atau dapat juga selama semalaman di bawah anestesi umum. Tergantung pada kerumitan kerusakan rotator cuff, kombinasi dari 3 sampai 5 lubang kunci sub-sentimeter akan dibuat dan digunakan untuk melakukan langkah-langkah prosedur yang berbeda.

Dalam melakukan perbaikan rotator cuff dengan menggunakan arthroscopic teknik minimal invasif memiliki keuntungan sebagai pemulihan yang lebih awal dan dengan dampak trauma bedah yang lebih sedikit pada bahu sekitar jaringan lunak. Selain itu, operasinya lebih akurat, dan sayatan bedah dalam segi  kosmetik lebih menyenangkan.

Arthroscopic rotator cuff repair
Perbaikan rotator cuff arthroscopic. (operasi dilakukan dengan menggunakan sayatan lubang kunci)

Dr Wee performing rotator cuff repair surgery using a keyhole arthroscopic technique
Dr Wee melakukan operasi perbaikan rotator cuff menggunakan teknik arthroscopic lubang kunci.

Prosedur arthroscopic, (mirip dengan sesi servis mobil) biasanya melibatkan beberapa langkah dan proses:

  1. Membersihkan dan mengatasi jaringan yang meradang. (bursektomi dan debridemen artikular).
  2. Pengangkatan bone spur (akromioplasti) untuk mencegah benturan pada bone spur pada tendon rotator cuff yang cedera; untuk memungkinkan lebih banyak ruang untuk tendon pecah. (Bone spur lebih sering terjadi pada pasien lansia)
  3. Memperbaiki rotator cuff yang robek menggunakan jangkar jahitan rotator cuff khusus untuk memasang kembali tendon yang robek ke perlekatan tulang aslinya. Jika tendon hanya robek sebagian, bagian yang rusak akan dilakukan debridement, dan penyembuhan bagian tendon yang utuh ditambah dengan biologik (lihat kemajuan dalam operasi rotator cuff)

Kemungkinan prosedur arthroscopic tambahan dilakukan pada pengaturan yang sama jika tendon biseps rusak atau klavikula distal (tulang selangka) telah merosot.

Arthroscopic view of a subacromial bone spur being shaven off with an arthroscopic burr.
Tampilan arthroscopic dari bone spur subacromial yang dicukur dengan arthroscopic oleh Dr Wee, sampai permukaan bawah akromion rata.

Arthroscopic view of a rotator cuff full thickness tendon tear being repaired by Dr Wee using a double row suture bridge key-hole technique
Tampilan artroskopi dari robekan tendon rotator cuff full-thickness yang sedang diperbaiki oleh Dr Wee menggunakan teknik lubang kunci jembatan jahitan baris ganda.

Arthroscopic rotator cuff repair done by Dr Wee using small key-hole incisions, resulting in very small surgical scars.
Perbaikan manset rotator arthroscopic yang dilakukan oleh Dr Wee menggunakan sayatan lubang kunci kecil, menghasilkan bekas luka bedah yang sangat kecil.

Rehabilitasi

Setelah operasi, lengan yang dioperasi akan ditempatkan dalam selempang kain selama 4 hingga 6 minggu untuk meminimalkan gerakan berlebihan pada bahu yang dioperasi agar tendon yang diperbaiki dapat sembuh. Selempang harus dilepas setidaknya 3 hingga 5 kali sehari untuk memungkinkan latihan sederhana dimulai segera setelah operasi. Menggunakan lengan yang dioperasi untuk melakukan aktivitas sederhana seperti memegang ponsel, menulis, dan makan dapat dimulai segera setelah operasi dengan hati-hati.

Fisioterapi sangat penting dalam pemulihan pasca operasi dan biasanya akan dimulai sekitar 4 sampai 6 minggu setelah operasi setelah penggunaan gendongan mulai dikurangi. Mengemudi akan diizinkan setelah lengan kuat dan tidak lagi menggunakan gendongan. Fisioterapi bertujuan untuk meningkatkan jangkauan gerak dan kekuatan bahu yang dioperasi secara bertahap. Prosedur ini akan berlanjut selama 4 hingga 6 bulan setelah operasi. Sebagian besar pasien akan dapat memulihkan fungsi dan rentang gerak seperti sebelumnya dalam 3 hingga 4 bulan setelah operasi, tetapi aktivitas yang menuntut fisik biasanya akan dicadangkan hingga 6 bulan setelah operasi.

Untuk pemahaman atau diskusi lebih rinci tentang kondisi bahu atau cedera rotator cuff Anda, silakan hubungi spesialis bahu kami, Dr Andy Wee, langsung di +65 62477958.

Mencari Spesialis Ortopedi Bahu & Siku Terpecaya?

Perawatan Medis Cepat, Biaya Transparan

Buat janji untuk perawatan komprehensif untuk masalah sendi Anda!